Minggu, 25 Februari 2007

Perjalanan Seorang Demonstran Menjadi Advokat

Kita tentu tak asing dengan kata “advokat,” bukan? Istilah yang dulunya lebih dikenal dengan sebutan “pengacara” ini kini telah disempurnakan oleh Undang-Undang No. 18 tahun 2003. Undang-undang ini mengangkat “advokat” sebagai istilah resmi, membawa serta makna dan tanggung jawab yang mendalam.

Izinkan saya berbagi cerita tentang perjalanan saya di dunia advokat, sebuah perjalanan yang saya mulai sejak April 2004. Bagi seorang mantan demonstran seperti saya, yang pernah menggeluti idealisme keadilan di ranah politik, ekonomi, hukum, dan sosial semasa kuliah, menapaki jalan sebagai advokat adalah pilihan hidup yang penuh tantangan. Mengapa? Karena dunia advokat menawarkan dua sisi yang saling bertentangan: meneguhkan idealisme atau hanya sekadar mengejar keuntungan. Apakah saya mampu menolak godaan yang mungkin datang? Saya berharap proses penggemblengan oleh para senior dapat membentuk saya menjadi pribadi yang matang, berpengalaman, serta memiliki integritas tinggi dalam menghadapi hari-hari di dunia ini. Amin.

Jumat, 10 November 2006

Ulang Tahun PBHI ke-10: Merayakan Perjalanan dengan Doa

 Suasana Pagi di PBHI

Sejak pagi, kantor Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) sudah dipenuhi dengan energi dari orang-orang yang sibuk menjalankan tugas masing-masing. Suara-suara tawa dan perintah bercampur dengan denting logam dan gesekan kayu, saat lebih dari 15 orang sibuk memindahkan meja, mengangkat kursi, memasang balon dan hiasan, menyiapkan makanan, serta mendirikan tenda. Kesibukan ini berlangsung dalam harmoni, di bawah arahan tegas namun lembut dari sang dirigen hari itu, Diah Hastuti. Orang-orang di PBHI lebih mengenalnya dengan panggilan Mbak Diah, sosok sekretaris yang tak kenal lelah.

Hari itu adalah Minggu, 5 November 2006. Kesibukan yang tak biasa di kantor PBHI rupanya untuk menyiapkan perayaan sederhana, peringatan ulang tahun ke-10 PBHI. Semua berjalan sesuai rencana di bawah kepemimpinan Mbak Diah, yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pelaksanaan. Rencananya, sekitar pukul 15.00, perayaan akan dimulai. Namun, tidak seperti perayaan mewah di Goethe Institut pada tahun sebelumnya, kali ini suasana yang lebih sederhana sengaja dipilih.