Selasa, 09 Agustus 2016

Belajar Menjaga Kehormatan Profesi dari Peternak Lele

Sekedar reflexi menuju 1 dekade belajar menjadi pembela...

Seminggu lalu silaturahmi ke rumah teman.. dahulu ia seorang seniman dan penyair... kini ia memilih energi seninya dilampiaskan utk menata kolam ikan lele.. dari sanalah ia hidupi dapur rumah tangganya.. saya sengaja ke rumahnya utk menebus ketidakhadiran dlm pesta nikahnya..

Obrolan hangat diawali dg mengulas rasa penasaran sy mengorek alasannya memilih menjadi peternak ikan lele.. dan bagaimana tingkat kerumitannya dlm berternak... dan sy pun terkesima dg ceritanya..

Ia pun bertutur....

"Begini bro, saat gua putuskan pilih utk berternak lele itu tidak mudah... krn byk yg bilang kalo ternak lele pasti rugi.. tapi gua gak percaya gitu aja.. gua survei itu mantan2 peternak lele, gw interview mrk mengapa mrk bisa gulung tikar.."

"Akhirnya gw dapat jawaban, pada umumnya mrk gulung tikar bukan krn mrk gagal tidak punya kemampuan berternak atau gagal dlm memasarkan hasil ternak, tetapi krn perilaku hidupnya yg menyebabkan usaha ternak mereka tdk bisa eksis dlm jangka panjang... padahal pangsa pasar ikan lele ini msh bagus.. demandnya msh tinggi..."

"Maksud perilaku itu bagaimana?" tanya sy makin penasaran...

"Ya banyak hal... dari mulai gaya hidup yg sulit berhemat.. sampe pada sikap tidak jujur dlm berternak..."

"Hmm... tidak jujur? maksudnya gimana?" kejar saya..

"Misalnya, kalo lu beli mesen ikan lele 1000 ekor ke gw, trus gw kasih lu cuma 900 ekor..., apa lu bisa tahu kalo itu cuma 900 ekor? emang lu mau hitung tuh semua ikan satu2...?"

wkwkwk... sy terkekeh.. "trus untung dong kalo gitu ya?"

"Ya enggak lah... yang ada ikan lele yg ada di kolam lain yg belum dijual malah mati semua... ini nyata bro.. bukan mitos.. Tuhan langsung kasih itu balasan kalo kita tidak fair dlm berbisnis... gak pake lama itu balasannya..."

"Ini bisa terjadi, karena bisnis gw ini adalah mengelola mahluk hidup... kalo kita mengurusi mahluk hidup, kita harus hati2 dlm berprilaku dg sesama mahluk... termasuk kpd sesama manusia...," kata si teman...

***
Sampe disini.. sy merasa jleb n jleb... meresapi... menalar... dan mengkaitkan pengalaman teman sy sbg peternak ikan lele itu dgn dunia profesi bela membela yg sy selami hampir mau 1 dekade sejak resmi disumpah pada tgl 7-8-2007 silam...

Subtansi cerita teman tadi, sesungguhnya ia sedang berupaya membuat kaidah agar profesinya tetap terhormat dengan menjaga sikap fair dan jujur dlm menjalankan profesinya... hanya dengan menjaga kehormatan ia meyakini bahwa usahanya akan diberkahi dan dilindungi oleh Tuhan dlm kesuksesan...

Hal sama sebenarnya berkaitan dg profesi pembela... profesi ini jg membutuhkan kehormatan yg perlu dijaga sendiri oleh pelakunya... karena ia mengurusi nasib mahluk hidup yg membutuhkan keadilan dari Tuhan melalui otoritas negara...

Salah satu prinsip kehormatan yg harus dijaga adalah: sikap jujur dlm menjalankan profesi utk ditujukan kpd klien, pengadilan, negara atau masyarakat dan terutama kepada dirinya sendiri.....

Profesi ini dahulu semasa saya mungkin dinilai sulit utk dimasuki oleh banyak orang... namun kini dinilai lebih mudah utk dicapai... tetapi problemnya bukan hanya sebatas pada soal sulit atau mudah profesi ini dicapai...

Problemnya adalah bagaimana profesi ini memiliki kehormatan yg manakala ditegakkan, maka ia memberi kontribusi dalam memproduksi dan mendistribusi keadilan secara alamiah, ilmiah dan sesuai dengan kaidah2nya... sehingga terwujudlah mimpi kita semua dimana manusia dapat dimanusiakan oleh manusia...

Dengan kondisi ini, akan menihilkan adanya aksi2 atraksi main sulap simsalabim utk membedaki wajah keadilan seolah-olah ia nampak cantik dan menawan...

Apakah ini hanya akan jd mimpi siang bolong? Hamba yg dhaif dan faqir hanya berusaha... selebihnya.. wallahu a'lam..

Salam sruupputss kopi pagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar