Senin, 01 Maret 2021

Selamat Jalan Bang Imam

 “Bang Imam”....

Hari ini, hari ke 40 wafatnya bang “Imam,” salah seorang pengacara senior di Banda Aceh, dan menjadi salah satu mentor magang saya di awal-awal belajar menapaki dunia para pembela.

Kala itu, April 2004, baru sebulan magang di PBHI, sudah ditugaskan untuk standby di Banda Aceh. Menemani bang Imam menjalani kegiatan bantuan hukum yang dikhususkan pada korban konflik. Sebuah kegiatan yang bisa masuk kategori “uji nyali” saat dilakukan dalam kondisi dimana moncong senjata mudah menyalak, teror dan kekerasan sedang diobral murah.

Selasa, 28 Mei 2019

Saya dan Gas Air Mata....

KPAI mengungkapkan fakta bahwa keterlibatan anak2 dlm aksi rusuh di Bawaslu pada 22 Mei 2019 lalu, disebabkan karena diarahkan oleh guru ngajinya…

Jika itu benar… Pertanyaan sy, sampai sejauhmana rasa gelisah dan khawatir pada diri sang guru ngaji ketika tahu anak didiknya berada di tengah kerusuhan massa atas arahannya…? Dimana segala resiko marabahaya sangat mungkin terjadi menimpa anak didiknya.

Sabtu, 16 Maret 2019

Peran Advokat Menyelesaikan Sengketa Melalui Mediasi di Pengadilan

------------------------
Alkisah seorang advokat senior yang sudah malang melintang 30 tahun menjalankan praktik advokat, pergi berlibur ke negeri paman sam selama 3 bulan. Selama pergi berlibur, sang advokat senior menunjuk anaknya yang juga seorang advokat untuk memimpin dan mengurus kantor advokatnya agar tetap berjalan normal seperti biasa. Ketika sang advokat senior pulang berlibur, sang anak pun melaporkan segala hal yang terjadi saat ayahnya pergi berlibur.

“Ayah, ananda mau lapor… sepertinya ayah harus bangga sama ananda. Karena kasus sengketa antara perusahaan A dengan perusahaan B sudah berhasil ananda damaikan, padahal kasus itu sudah hampir 15 tahun tak kunjung selesai ayah tangani,” demikian sang anak melapor. Sang ayah kaget bukan kepalang. “Aduh nak... Karena kasus itu kamu bisa kuliah di luar negeri. Karena kasus itu ayah bisa libur 3 bulan di negeri paman sam,” kata sang ayah dengan muram.

Selasa, 09 Agustus 2016

Belajar Menjaga Kehormatan Profesi dari Peternak Lele

Sekedar reflexi menuju 1 dekade belajar menjadi pembela...

Seminggu lalu silaturahmi ke rumah teman.. dahulu ia seorang seniman dan penyair... kini ia memilih energi seninya dilampiaskan utk menata kolam ikan lele.. dari sanalah ia hidupi dapur rumah tangganya.. saya sengaja ke rumahnya utk menebus ketidakhadiran dlm pesta nikahnya..

Silaturahmi, Rumus Nikmati Hak Atas Hidup


Bulan Agustus, merupakan bulan yg akan menggenapkan sy menikmati hak atas hidup, yg hingga hr ini diberikan Tuhan secara sempurna, alias sehat wal afiat...

Merajut silaturahmi, adalah salah satu jalan mensyukuri hak atas hidup... sehingga hak atas hidup mestinya bisa digunakan dgn kualitas dan memberi manfaat utk memajukan peradaban manusia...

Silaturahmi kemarin sore (7-8-2016) kali ini adalah dgn PMII...

Kamis, 24 September 2015

Selamat Jalan Maha Mentor Para Pembela

“Kemerdekaan bukanlah soal orang-orang yang iseng dan pembosan…”
“Kemerdekaan adalah keberanian untuk berjuang…”
“Dalam derapnya, dalam desasnya, dalam raungnya…” 
“Kita adalah manusia merdeka…”
“Dalam MATI-nya kita semua adalah manusia terbebas…”
(Gie)

Seorang teman senior pernah meriwayatkan suatu kisah tentang aksi di dalam ruang sidang yang dilakukan oleh seorang pembela sepuh namun masih gagah, berani dan lantang bersuara. Entah benar atau tidak kisahnya, namun kisah tersebut membuat kita belajar tentang banyak hal.

Alkisah terjadi perdebatan sengit di suatu pengadilan negeri yang sedang menggelar sidang perkara pidana. Sang jaksa penuntut umum meminta agar hakim memerintahkan agar seorang Pembela dikeluarkan dari ruang sidang karena dianggap bukan sebagai advokat yang sah, dengan alasan sang pembela tersebut turut mendirikan dan menjadi pengurus dari suatu organisasi advokat yang tidak sesuai dengan Undang-undang Advokat. 

Senin, 07 September 2015

Menulis Tesis (Mestinya) Mudah dan Menyenangkan

Di akhir Agustus 2015 lalu, genap sudah 10 semester status saya sebagai mahasiswa pascasarjana magister hukum berakhir, setelah 'kitab' hasil buah karya penelitian (yang insyaallah) ilmiah, akhirnya diterima oleh 'para pengadil'. :)

Tentu saja senang, karena upaya untuk mengakhiri status tersebut melewati suatu perjuangan yang tak mudah. Penuh dengan banyak tantangan dan kendala. Suka dan duka juga dilewati. Kadang mesti diiringi rasa stres, kecewa, marah dan hilang harapan.